BPBD LAKUKAN ASSESMENT JEMBATAN GANTUNG PUTUS DI DESA TANJUNG ANOM, KECAMATAN BUTUH

By ADMIN 16 Des 2025, 07:27:50 WIB Kedaruratan dan Logistik
BPBD LAKUKAN ASSESMENT JEMBATAN GANTUNG PUTUS DI DESA TANJUNG ANOM, KECAMATAN BUTUH

Keterangan Gambar : Assesment Kepala Pelaksana BPBD Bapak Wasit Diono, S.Sos bersama Tim TRC terkait kejadian putusnya tali seling jembatan gantung di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Butuh


16 Desember 2025 - Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, didampingi langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD, Bapak Wasit Diono, S.Sos, segera melaksanakan assessment terhadap insiden putusnya tali seling jembatan gantung di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Butuh, pada Minggu, 13 Desember 2025. Kejadian bermula pada hari Minggu, sekitar pukul 10.30 WIB. Piket Posko BPBD menerima laporan dari Sekretaris Badan (Sekban) Bapak Ishkak, S.Pd., M.M.pd mengenai jembatan gantung yang putus di Desa Tanjung Anom. TRC BPBD segera berkoordinasi dengan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Kabid Darlog) Bapak Suparyono, S.Sos dan langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan assessment. Insiden terjadi ketika lima pengendara motor yang merupakan rombongan pengiring pengantin menuju Desa Mangunjayan, Kecamatan Butuh, melintasi jembatan tersebut secara bersamaan. Jembatan seketika roboh karena seling utama putus akibat korosi. Diketahui, jembatan gantung tersebut dibangun pada tahun 2018 dengan panjang 73 meter dan lebar 1,2 meter. 

Jembatan gantung ini merupakan akses vital yang menghubungkan Desa Tanjung Anom dan Desa Sidomulyo, Kecamtan Butuh.

  • Akses Terputus: Jembatan kini tidak dapat dilalui oleh pejalan kaki maupun sepeda motor. Akses ini sangat penting karena merupakan jalur anak sekolah dan urat nadi perekonomian warga sekitar.

  • Akses Alternatif: Saat ini, warga harus memutar melalui Desa Kedungsri dengan jarak tempuh sejauh 3 kilometer.

  • Korban Luka: Akibat robohnya jembatan, sebanyak empat pengendara motor mengalami luka ringan. Korban segera dibawa ke Klinik Paramedika Kecamatan Butuh untuk mendapatkan penanganan medis. Setelah mendapatkan perawatan, seluruh korban sudah diperbolehkan pulang (rawat jalan).

Setelah insiden, warga sekitar dan perangkat desa segera bahu-membahu membantu proses evakuasi para pengendara motor yang menjadi korban. Tim BPBD, didampingi oleh Kabid Bina Marga dari DPUPR dan Kepala UPT PJI Wilayah Kutoarjo, segera memasang garis pengaman di sekitar lokasi jembatan yang roboh. Untuk penanganan permanen dan perbaikan selanjutnya, hal ini masih dalam koordinasi antara DPUPR dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang membidangi infrastruktur. Kepala Pelaksana BPBD Bapak Wasit Diono, S.Sos juga telah melaksanakan rapat internal dengan bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi terkait permohonan bantuan ke BNPB untuk penanganan tindak lanjut kejadian tersebut.