JEMBATAN PENGHUBUNG DESA GIRIMULYO DAN KRAGILAN HAMPIR PUTUS KARENA EROSI
Penanganan Darurat Bencana

By ADMIN 14 Jan 2024, 11:20:44 WIB Kedaruratan dan Logistik
JEMBATAN PENGHUBUNG DESA GIRIMULYO DAN KRAGILAN HAMPIR PUTUS KARENA EROSI

Keterangan Gambar : Kondisi Jembatan Girimulyo - Kragilan yang terdampak erosi


Akibat intensitas hujan yang deras pada hari Sabtu, 6 Januari 2024 yang terjadi di wilayah Kabupaten Purworejo menyebabkan Jembatan kembar yang menjadi penghubung Desa Girimulyo dan Desa Kragilan ambrol. Akibatnya akses warga dari dua desa tersebut menjadi terhambat. Dua jembatan tersebut merupakan jembatan baru dan jembatan lama yang menjadi akses utama warga. Lokasi kejadian ambrolnya jembatan tersebut tepatnya di Perbatasan dusun Sawangan, Desa Girimulyo, Kecamatan Kemiri dan Desa Kragilan, Kecamatan Gebang. Jembatan tersebut merupakan jembatan lama dan jembatan baru sebagai penghubung Desa Girimulyo dan Kragilan. Ambrolnya jembatan tersebut disebabkan oleh debet air yang terlalu besar dan deras. Oleh karenanya, air menyebabkan erosi pada tebing dan penyangga jembatan. Hujan deras yang terjadi menyebabkan debit air sungai Jali menjadi besar dan deras lalu erosi pada tebing dan bawah tiang penyangga jembatan, sehingga jembatan lama yang sudah tidak aktif sepanjang 16 meter ambrol dan rusak total. Selain jembatan lama, jembatan baru yang panjangnya 17 meter dengan lebar 2,5 meter juga ambrol dan mengalami longsor sepanjang 12 meter dengan tinggi 4 meter, karena dua tiang penyangga jembatan terdampak erosi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purworejo Bapak Hariyono., S.Sos., M.M bersama Bidang Rehab Rekon BPBD Purworejo mendampingi Tim BBWSSO Serayu Opak, PSDA Probolo Provinsi Jateng, Dinas PUPR, beserta Camat Kemiri dan Camat Gebang telah meninjau lokasi serta berkoordinasi terkait penanganan kerusakan tebing dan tiang penyangga jembatan penghubung Desa Grimulyo dan Desa Kragilan tersebut. Rencananya akan ada bantuan bronjong sebagai penahan tebing yang longsor karena erosi, dan disiapkan juga 2 alat berat agar penanganan jembatan cepat terselesaikan karena dikhawatirkan intensitas hujan yang tinggi menyebabkan erosi susulan mengingat bulan Januari hingga Maret merupakan puncak musim hujan di wilayah Kabupaten Purworejo