SWARM Serangkaian Gempa Yang Mengguncang Jawa Tengah
Oleh R. IMAN CIPTADI, S.Pd., M.M.

By ADMIN 25 Okt 2021, 09:29:39 WIB Pencegahan dan Kesiapsiagaan
SWARM Serangkaian Gempa Yang Mengguncang Jawa Tengah

Keterangan Gambar : Informasi Gempa Bumi BMKG Pusat


Beberapa hari ini, Jawa Tengah, tepatnya di Wilayah Kabupaten Semarang diguncang oleh serangkaian gempa dangkal dengan magnitude kecil. Meskipun skala kecil namun dirasakan di beberapa wilayah seperti Salatiga, Ungaran, dan Ambarawa, karena gempa tersebut terjadi di lokasi yang dangkal <30km.

Diawali dengan gempa berskala magnitude 3.0 yang terjadi pada pukul 00:32 WIB dinihari Jumat, 23/10/2021 di kedalaman 13km Sebelah Barat Laut Kota Salatiga. Disusul kemudian dengan rangkaian gempa susulan yang hingga hari Senin, 25/10/2021 dinihari sudah tercatat lebih dari 35 kali dengan skala magnitude bervariasi. MAgnitudo terkecil terjadi dengan kekeuatan 2.1 dan tertinggi tidak lebih dari 3.5.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan bahwa gempa tersebut dinakan SWARM. Rangkaian gempa SWARM ini dapat terjadi selama beberapa hari bahkan beberapa tahun bergantung simpanan energi yang potensial mengalami gerakan. Disampaikan pula bahwa aktivitas kegempaan yang tejadi di wilayah Ambarawa dan Salatiga tersebut dipicu oleh aktifitas Sesar Rawa Pening dan Sesar Telomoyo ~ Merbabu ~ Merapi.

Gempa SWARM itu sendiri adalah serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian sangat tinggi dan interval waktu antar gempa cukup rapat serta durasi temporal lama si sebuah Kawasan yang mebentuk klister, Aktivitas gempa ini tidak terdapat gempa utama yang kuat (mainshock). Secara umum Daryono mengatakan bahwa penyebab terjadinya gempa SWARM ini berkaitan dengan adanya transport fluida, intrusi magma, atau migrasi magmatis yang menyebabkan  terjadinya deformasi batuan di bawah permukaan di sekitar zona gunung api.

Meskipun dapat terjadi di Kawasan non vulkanik sebagai gempa tektonik murni, namun ini sangat jarang. Berkaitan dengan fenomena SWARM yang terjadi di Ambarawa, Salatiga, Ungaran dan sekitarnya, diduga adalah tectonic and vulcanic SWARM, sebab Kawasan tersebut cukup kompleks dan bersinggungan dengan sesar Telomoyo ~ Merbabu ~ Merapi dan Sesar Rawa Pening. Telomoyo sendiri dalah gunung api strato yang belum pernah terdapat catatan erupsi hingga saat ini, sementara kondisi Rawa Pening yang mongering saat ini sangat rawan mengalami deformasi struktur batuan di atasnya. Aktivitas Erupsi Merapi yang terjadi beberapa waktu belakangan pujn patut diduga menjadi penyebab terjadinya deformasi batuan di abwah permukaan tanah akibat pergerakan fluida magma.

"Dugaan SWARM tektonik ini tampak dari bentuk gelombang geser (shear wave) yang sangat jelas dan nyata menggambarkan adanya pergeseran 2 blok batuan secara tiba-tiba," kata Daryono. Ia menjelaskan, tectonic SWARM umumnya terjadi karena adanya bagian sesar yang mengalami rayapan (creeping). Hal ini menyebabkan deformasi aseismik atau bagian/segmen sesar yang tidak terkunci (locked) bergerak perlahan seperti rayapan (creep).

Dampak Gempa SWARM yang terjadi di Ambarawa dan sekitarnya ini menyebabkan kepanikan warga mengingat gempa terjadi terus menerus dan dikhawatirkan muncul potensi gempa besar. Oleh karenanya masyarakat diimbau untuk tetap tenang, namun menjaga kewaspadaan sehingga apabila terjadi hal-hal yang membahayakan dapat segera  menyelamatkan diri.

Dalam catatan kegempaan, Gempa SWARM pernah terjadi di Ambarawa, Banyubiru, dan Ungaran pada Tanggal 17 Juli 1865 yang menyebabkan kerusakan pada bangunan tembok.

Sebagai langkah antisipatif, maka Pemerintah Daerah setempat dalam hal ini BPBD Kabupaten Semarang telah mendirikan POS Penanggulangan Bencana di beberapa titik, seperti Kecamatan Jambu dan Pringsurat. Apabila memiliki struktur bangunan yang kiuat, maka gempa SWARM sangat jarang sekali merusak. Oleh karenanya masyarakat agar tetap tenang, namun waspada. Untuk menjadi pembelajaran bagi kita bahwa meskipun jarang, gempa SWARM bisa saja terjadi di beberapa tempat tertentu.

 

#siapuntukselamat

#kitajagalamjagakita

#salamtangguhsalamkemanusiaan