SEKOLAH LAPANG GEMPA BUMI DAN TSUNAMI

By ADMIN 29 Sep 2025, 06:29:57 WIB Pemerintahan
SEKOLAH LAPANG GEMPA BUMI DAN TSUNAMI

Keterangan Gambar : Kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di Aula Kecamatan Grabag


27 September 2025 - Pemerintah Kabupaten Purworejo bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar Sekolah Lapang Gempa bumi dan Tsunami (SLG) bertempat di Aula Kecamatan Grabag. Kegiatan ini mengusung tema “10 Tahun SLG: Membangun Budaya Sadar, Siaga dan Selamat dalam Menghadapi Gempabumi dan Tsunami” mengingat potensi bencana Tsunami yang mengintai pesisir selatan Jawa serta penguatan UPT BMKG dan BPBD. Kegiatan ini diikuti kurang lebih oleh 55 peserta yang terdiri dari Kepala Desa, masyarakat dan berbagai stakeholder terkait. Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Bapak Hery Susanto Wibowo, S.Kom., M.Si., Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Banjarnegara. Beliau berharap kegiatan ini menjadi upaya mitigasi bencana Gempa bumi dan Tsunami, demi mewujudkan Purworejo yang tangguh bencana serta para peserta dapat menjadi inisiator. Kegiatan dimulai dengan pembukaan, lalu paparan materi dan dilanjutkan dengan TTX (Table Top Exercise), susur jalur evakuasi serta penyusunan rekomendasi dan tindak lanjut. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purworejo Bapak Wasit Diono, S.Sos., juga turut hadir langsung dalam acara tersebut. Beliau menekankan pentingnya latihan kesiapsiagaan dan mitigasi karena Purworejo memiliki potensi bencana gempabumi dan Tsunami yang cukup tinggi. Namun beliau juga berpesan bahwa masyarakat tidak perlu takut berlebihan, namun justru harus menyikapi fakta ini dengan meningkatkan upaya pengurangan dampak bencana melalui kesiapsiagaan dan mitigasi.

Kegiatan SLG ini dibuka oleh oleh Komisi V DPR RI, Sofwan Dedy Ardyanto dengan pemukulan gong. Beliau berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap upaya mitigasi gempabumi dan Tsunami. Tujuan yang ingin dicapai dengan kegiatan SLG adalah, masyarakat dan SKPD terkait menjadi lebih paham mengenai gempabumi dan Tsunami, serta mengetahui langkah-langkah evakuasi yang tepat saat bencana terjadi sehingga meminimalisir korban jiwa.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si, M.Si., yang juga hadir dalam pembukaan SLG menegaskan urgensi kegiatan ini. Beliau menjelaskan bahwa Purworejo berada di wilayah yang sangat rawan karena berhadapan langsung dengan zona Megathrust di selatan Jawa, yang berpotensi menghasilkan gempa hingga M 9,1. Dengan kekuatan tersebut perkiraan gelombang tsunami dapat mencapai 10–15 meter di Desa Patutrejo, dengan waktu tiba sekitar 30 menit di pesisir. Dari fakta ini beliau berpesan agar kita semua sadar dan paham bahwa upaya mitigasi tidak boleh surut apalagi lengah. Melalui Sekolah Lapang ini, BMKG juga memiliki tekad untuk mewujudkan “zero victims” (nol korban jiwa) yang hanya mungkin dicapai melalui pembangunan budaya siaga bencana sejak dini secara bersama-sama dan sinergi Pentahelix (Pemerintah, Akademisi, Dunia Usaha, Masyarakat, dan Media)